Banjir di Nias Barat Sudah Surut, Warga Kembali ke Rumah
Khairul Ikhwan - detikNews
Banjir (ilustrasi)
Medan - Banjir yang melanda Kabupaten Nias
Barat, Pulau Nias, Sumatera Utara (Sumut) sudah sepenuhnya surut. Warga
yang semula berada di pengungsian sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kepala Bagian Humas Pemkab Nias Barat, Simesono Hia, menyebutkan warga sudah mulai membersihkan kediamannya masing-masing. Kendati demikian, bantuan tetap disalurkan.
“Tadi, Pak Bupati Adrianus Aroziduhu Gulo juga memberikan bantuan untuk masyarakat yang berada di Kecamatan Mandrehe Barat,” kata Simesono Hia kepada wartawan, Rabu (7/11/2012).
Sebelumnya, banjir yang terjadi sejak Minggu (4/11) itu menyebabkan setidaknya 7.706 jiwa menjadi korban. Para korban banjir itu tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Lahomi, Sirombu, Mandrehe Utara, Mandrehe Barat dan Moroo.
Banjir juga menyebabkan dua jembatan terputus. Satu jembatan di Simaeasi sudah diatasi sementara dengan menggunakan jembatan darurat. Sedangkan jembatan di Lahomi yang amblas setelah diterjang banjir masih belum diperbaiki. Putusnya jembatan itu sempat memutuskan arus transportasi 6 desa.
“Sekarang, jembatan di Lahomi itu masih belum diperbaiki, tetapi warga bisa melintas melalui dasar sungai, sebab sudah tidak banjir lagi. Bisa melintas sudah,” kata Hia.
Banjir kali ini, tukas Hia, menyebabkan lebih dari 200 hektar lahan tanaman padi warga tergenang air. Padi itu sudah mendekati masa panen sehingga kerugian dirasakan cukup besar. Selain itu kerugian akibat hanyutnya ternak dan kerusakan tempat tinggal.
(rul/rmd)
Kepala Bagian Humas Pemkab Nias Barat, Simesono Hia, menyebutkan warga sudah mulai membersihkan kediamannya masing-masing. Kendati demikian, bantuan tetap disalurkan.
“Tadi, Pak Bupati Adrianus Aroziduhu Gulo juga memberikan bantuan untuk masyarakat yang berada di Kecamatan Mandrehe Barat,” kata Simesono Hia kepada wartawan, Rabu (7/11/2012).
Sebelumnya, banjir yang terjadi sejak Minggu (4/11) itu menyebabkan setidaknya 7.706 jiwa menjadi korban. Para korban banjir itu tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Lahomi, Sirombu, Mandrehe Utara, Mandrehe Barat dan Moroo.
Banjir juga menyebabkan dua jembatan terputus. Satu jembatan di Simaeasi sudah diatasi sementara dengan menggunakan jembatan darurat. Sedangkan jembatan di Lahomi yang amblas setelah diterjang banjir masih belum diperbaiki. Putusnya jembatan itu sempat memutuskan arus transportasi 6 desa.
“Sekarang, jembatan di Lahomi itu masih belum diperbaiki, tetapi warga bisa melintas melalui dasar sungai, sebab sudah tidak banjir lagi. Bisa melintas sudah,” kata Hia.
Banjir kali ini, tukas Hia, menyebabkan lebih dari 200 hektar lahan tanaman padi warga tergenang air. Padi itu sudah mendekati masa panen sehingga kerugian dirasakan cukup besar. Selain itu kerugian akibat hanyutnya ternak dan kerusakan tempat tinggal.
(rul/rmd)
0 comments: